Minggu, 08 Januari 2017

PSIKOLOGI MANAJEMEN


           1. Apa itu Psikologi Manajemen ?
    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah orang yang mengatur pekerjaan    atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur,memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

Kata Manajemen berasal  dari bahasa Prancis kuno “management” yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologist yang mendasari perilaku.

Definisi Manajemen adalah suatu seni dalam ilmu dan proses pengorginasian seperti perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian atau pengawasan. Dalam pengertian manajemen sebagai seni karena seni berfungsi dalam mewujudkan tujuan yang nyata dengan hasil atau manfaat sedangkan manajemen sebagai ilmu yang berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian sehingga memberikan penjelasan yang sebenarnya.

Jadi Psikologi Manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Manajemen sangat diperlukan untuk menwujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan misalnya perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Tanpa adanya manajemen tentu semua tidak akan berjalan dengan baik. Dengan kita memanage hal-hal tersebut, tentu kita dapat melakukan hal tersebut dengan baik dan tertata.


   2.    Apa itu organisasi ?
      Organisasi dalam arti statis (diam) merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dari manajemen berlangsung, dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan wewenang, dan garis komando dan tanggung jawab.
Sedangkan organisasi dalam arti Dinamis (bergerak) merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula.

Dalam arti paling umum, Psikologi Organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku individu dan perilaku kelompok dalam aturan organisasi formal. Katz dan Kahn menyatakan bahwa esensi dari sebuah organisasi adalah “pola” atau motif perilaku manusia. Ketika perilaku berpola, beberapa struktur dikenakan pada individu. Struktur ini biasanya datang dalam bentuk peran (normative standar yang mengatur perilaku) serta adanya pedoman nilai. Penting untuk membedakan antara formal dan informal organisasi. Sebuah organisasi formal adalah salah satu organisasi yang memiliki cirri beberapa pernyataan yang menyatakan memenuhi tujuan dan tujuan yang sering dinyatakan secara tertulis. Organisasi formal juga biasanya menunjukkan beberapa tingkat kontinuitas dari waktu ke wakt, mereka sering bertahan hidup jauh lebih lama dari anggota pendiri lakukan. Organisasi bisnis jelas menunjukkan karakteristik ini yang mendefinisikan dari organisasi nirlaba dan pemerintah lembaga. Sebaliknya, sebuah organisasi informal dimana tujuannya adalah biasanya kurang eksplisit dari pada organisasi formal.



           3.  Aktivitas Sumber Daya Manusia (SDM)
    Aktivitas sumber daya manusia (human resources activities) adalah berbagai tindakan yang diambil untuk menyediakan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif bagi organisasi yaitu berupa program yang dirancang untuk merespon tujuan sumber daya manusia dan dikelola untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun hubungan antara aktivitas manajemen sumber daya manusia dengan manajemen sumber daya manusia diantaranya.
a.       Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human Resource Planing)
Perencanaan Sumber Daya Manusia terfokus kepada bagaiman organisasi harus bergerak dari kondisi sumber daya manusianya saat menuju kondisi sumber daya manusia yang dikehendakinya, bagaimana merapatkan kesenjangan antara efisiensi dan ekuitas. Perancangan ini menciptakan hubungan antar seluruh strategi organisasi dengan kebijakan sumber daya manusianya. Melalui perencanaan sumber daya manusia, organisasi memastikan bahwa aktivitas sumber daya manusia senantiasa konsisten dengan arah strategi dan tujuan organisasi.

b.      Perencanaan Kepegawaian (Employment Planing). Organisasi menetapkan jumlah dan spesifikasi orang-orang yang dibutuhkan. Jikalau terjadi siplus atau kelebihan karyawan, maka dijalankan kebijakan pengurangan karyawan begitupun sebaliknya jika kekurangan maka dilakukan rekruitmen. Penentuan jumlah pegawai yang dibutuhkan haruslah berpedoman pada tugas pekerjaan yang telah dirancang sebelumnya.

c.       Rekruitmen
Dalam efektivitas sebuah organisasi tergantung pada efektivitas para karyawan. Maka dari itu, rekuitmen sumber daya manusia menjadi aktivitas sumber daya manusia yang kritis. Rekuitmen merupakan aktivitas yang dirancang untuk memperoleh pelamar kerja yang memenuhi persyaratan perusahaan.

d.      Seleksi
Ketika menteleksi karyawan baru,biasanya ada penyaringan melalui tes,wawancara, dan penyelidikan latar belakang pelamar. Berikutnya jika telah ditemukan pelamar yang memenuhi persyaratan direkomendasikan kepada manajer atau supervisorf untuk keputusan pengakatan terakhir.

e.       Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance appraisal) membandingkan kinerja pekerjaan seseorang terhadap tolak ukur  dan tujuan yang ditetapkan untuk posisi orang tersebut. evaluasi terhadap kinerja manajer maupun non manajer sumber daya manusia dan juga manajer dari departemen lain. Departemen sumber daya manusia mungkin perlu melatih para penyelia bagaimana membuat standar kinerja yang masuk akal, melakuka penilaian yang akurat, dan mengadakan wawancara kinerja.

f.       Pelatihan dan pengembangan
Pertumbuhan organisasi terkait erat dengan pertumbuhan sumber daya manusianya. Program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuas, sikap, dan kinerja individu, kelompok atau seluruh organisasi. Aktivitas pelatihan dirancang untuk meningkatkan keahlian pada pekerjaan saat ini. Sedangkan aktivitas pengembangan dirancang untuk mendidik karyawan di luar keperluan posisi mereka saat ini sehingga mereka dipersiapkan untuk promosi dan mampu memandang peran merka dalam organisasi secara lebih luas.

g.      Pemberian Kompensasi
Kompensasi merupakan pemberian upah yang memadai dan adil kepada para karyawan atas kontribusinya dalam pencapaian tujuan organisasi. Pengelolaan kompensasi memerlukan upaya terorganisasi dari manajer sumber daya manusia dengan manajer operasi. Sistem kompensasi yang efektif membutuhkan keseimbangan anatara gaji dan tunjangan. Gaji meliputi upah,bonus, insentif, dan pembagian laba yang diterima karyawan, sedangkan tunjangan meliputi semua unsure bukan gaji seperti asuransi jiwa, layanan karyawan dan lain-lain.

h.      Hubungan Karyawan
Di dalam organisasi yang memiliki serikat pekerja, departemen sumber daya manusia mempunyai peranan aktif dalam negosiasi dan pelaksaan perjanjian kerja. Aktivitas departemen sumber daya manusia dapat membantu meyakinkan bahwa perusahaan akan tetap survive dan Berjaya. Sungguhpun demikian organiasasinya hanya akan tetap survive sepanjang organisasi itu menyertakan masukan dari departemen sumber daya manusia dalam berbagai keputusan strategiknya
Ada tiga hal yang patut ditekankan dalam aktivitas sumber daya manusia, diantaranya:
1.      Manajemen sumber daya manusia yang efektif adalah yang berorientasi kemasa depan dan proaktif.
2.      Manajemen sumber daya manusia yang efektif berorientasi pada tindakan yang lebih menekankan pada solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi.
3.      Sebatas dimungkinkan, manajemen sumber daya manusia haruslah memerlukan setiap karyawan sebagai individu dan merancang program yang sesuai dengan keunikan masing-masing individu.
Manajemen sumber daya manusia menepatkan upayanya, menggunakan anggarannya, dan mengerahkan tenaganya pada aktivitas yang dirancang untuk menyediakan sekumpulan orang yang terlatih dengan baik dikembangkan dengan baik,termotivasi dan terlindungi dari bahaya, sehingga mereka dapat menghadapi beragam tantangan di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA :
                        http://andririyantohmshe.blogspot.co.id/2014/10/psikologi-manajemen.html?m=1
 
                        http://raisamatarinursila.blogspot.co.id/2014/10/psikologi-manajemen-tugas-2-psikologi.html?m=1

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar