Sabtu, 04 November 2017

Tugas Sitem Informasi Psikologi (3)

Nama kelompok :
  1. Afifah Gina Putri S
  2. Chintya Deborah Sianturi
  3. Dede Kumalasari
  4. Eva Ratnaningsih
  5. Nur Khotimah
  6. Warakanyaka Nayeng Gita
  7. Yulia Arumsari
IST ( Intelegent Struktur Test) itu dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt / Main Jerman, pada tahun 1953, Intelegensi dipandang sebagai suatu gestalt yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan secara bermakna (struktur), dipercaya bahwa struktur intelegensi tersebut menggambarkan pola pekerja yang tertentu yang akan cocok dengan tuntutan pekerjaan / profesi tertentu pula.

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

  • Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
  • Struktur dan Komponen Sistem Pakar, menurut Turban didalam Elaine Rich, sistem pakar dapat ditampilkan dengan dua lingkungan, yaitu : 
  1. Lingkungan pengembangan yang di gunakan oleh pembangunan sistem pakar (ES builder) untukmembangun komponen dan memasukkan pengetahuan ke dalam basis pengetahuan
  2. Lingkungan konsultasi yang digunakan oleh user non pakar untuk memperoleh pengetahuan dan nasihat pakar.
  • Dalam pembangunannya system pakar memiliki beberapa komponen yang saling berhubungan, yaitu : Basis pengetahuan (knowledge Base), Mesin inferensi (Inference Engine) dan antar muka pemakai ( Userlineterface).
  1. User Interface, merupakan bagian software yang menyediakan sarana untuk user agar bisa berkomunikasi dengan sistem.
  2. Artificial Intelligence, seseorang yang pandai melaksanakan pengetahuan yang dimilikinya.
  • Pengukuran Intelegensi itu pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi :
  1.  Faktor bawaan atau keturunan, Penelitian membuktikan bahwa kolerasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,5.
  2. Faktor lingkungan, walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungannya sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti.