Dampak
Positif dan negative Tes psikologi online
POSITIF :
-Dapat
dilakukan dirumah bahkan dimana saja kapan saja dengan menggunakan internet
-Bisa
mencoba-coba beberapa kali tes tersebut atau tes yang lain nya
-Hasil tesnya pun langsung dapat diketahui tanpa
harus menunggu waktu yang cukup lama
-Efisien dan efektif.
Dapat mempermudah pekerjaan psikolog dalam menskoring hasil
tes dengan adanya software untuk skoring hasil tes yang bersangkutan dan hemat
waktu (dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat).
-Dapat melakukan tes psikologi secara klasikal dengan software khusus alat tes psikologi
yang biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu.
-Dapat menerima surat lamaran/curriculum
vitae (CV) dengan adanya email.
- Dapat lebih
percaya diri karena sudah berlatih dan mempersiapkan diri sebelu tes
tersebut dimulai.
-Dapat berlatih melalui contoh soal-soal yang
disediakan oleh situs yang menyediakan
tes psikologi online.
-Dapat
mengetahui berbagai jenis Contoh soal dalam tes psikologi.
-Bisa mencoba-coba beberapa kali tes tersebut
atau tes yang lainnya
-Dapat
melakukan wawancara melalui video call, jika interviewer (orang yang diwawancara)
dan interviewer (orang yang mewawancarai) tidak dapat bertatap muka/bertemu
secara langsung.
NEGATIF :
- Kerahasiaan alat tes semakin terancam
- Program tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor
- Alat tes psikologi yang dibuat simulasinya
hanyalah berdasarkan indikasi- indikasi yang sudah ditetapkan
sesuai apa yang sudah diprogramkan tanpa melihat aspek-aspek
sperti observasi, wawancara dan hal-hal lain yang mendukung
data tersebut menjadi valid. Hal tersebut dapat mempengaruhi orang-orang
yang berprofesi sebagai tester (yang melakukan pemeriksaan psikologis
/ alat- alat tes psikologi) karena lapangan pekerjaan mereka dapat diambil
alih oleh mesin-mesin yang diprogramkan untuk dapat melakukan tes- tes
psikologi secara online, karena penyajiannya secara cepat dan langsung dapat
diketahui hasilnya walaupun hasilnya kurang valid.
-Banyaknya informasi yang diterima
sering kali membuat kita kesulitan dalam memilah prioritas
dan menentukan kebenaran informasi tersebut. Bahkan tidak jarang
orang percaya begitu saja terhadap informasi yang diterimanya, tanpa terlebih
dahulu menyelidiki kebenaran dari informasi yang dia terima (Dewin, 2010).